Senin, 27 April 2015

TUGAS MANAJEMEN KEANGAN LANJUTAN

BAB I
PROFIL PERUSAHAAN
PT. Vale Indonesia, Tbk

Pada bulan Januari 1968, PT. VALE Indonesia, Tbk terpilih dari enam perusahaan untuk merundingkan sebuah kontrak karya dan pada tanggal 25 Juli 1968 akta pendirian disahkan dan didaftarkan,dan dari sinilah sebuah perusahaan baru mula – mula terbentuk yang di beri nama PT. VALE Indonesia, Tbk dan pada tanggal 27 Juli 1968, kontrak karya di tanda tangani oleh Pemerintah Republik .
PT Vale Indonesia Tbk merupakan anak perusahaan dari Vale, sebuah perusahaan pertambangan global yang berkantor pusat di Brasil dan hadir di 34 negara. sebelumnya bernama PT International Nickel Indonesia Tbk. (PT Inco), perusahaan kami mengoperasikan tambang nikel open pit dan pabrik pengolahan di Sorowako, Sulawesi, sejak tahun 1968. Saat ini, kami menjadi produsen nikel terbesar di Indonesia dan menyumbang 5% pasokan nikel dunia. Seluruh produksi kami dijual berdasarkan kontrak jangka panjang dalam denominasi dollar AS kepada pabrik pemurnian Jepang. Sejak didirikan pada bulan Juli 1968, PT Vale beroperasi di bawah perjanjian Kontrak Kerya dengan Pemerintah Indonesia untuk mengeksplorasi, menambang, mengolah dan memproduksi nikel. Perusahaan pertambangan global yang bertujuan sumber daya alam menuju kemakmuran dan pembangunan yang berkelanjutan.   
Pemegang saham mayoritas INCO adalah Vale Canada Limited (58,73%) dan Sumitomo Metal Mining Co, Ltd. (20,09%). Vale Canada Limited merupakan induk usaha INCO sedangkan Vale S.A., sebuah perushaaan yang didirikan di Brasil merupakan pengendali utama INCO. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan INCO adalah dalam eksplorasi dan penambangan, pengolahan, penyimpanan, pengangkutan dan pemasaran nikel beserta produk mineral terkait lainnya. Pada tahun 1990, INCO memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham INCO (IPO) kepada masyarakat sebanyak 49.681.694 dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham dengan harga penawaran Rp9.800,- per saham.
Pada tahun 2000, Bulan Februari, PT. VALE INDONESIA, TBK menandatangani perjanjian dengan  PT. Aneka Tambang (Antam) untuk bersama-sama membangun daerah kontrak Sulawesi Tenggara. PT Inco akan menambang bijih saprolitik di wilayah timur Pomalaa, sementara Antam akan melakukan proses peleburan (smelting). PT. VALE Indonesia, Tbk berencana untuk mulai mengirim bijih dari Pomalaa ke tempat peleburan Antam pada pertengahan tahun 2005.
            Perusahaan kami ingin Menjadi perusahaan sumber daya alam nomor satu di Indonesia yang menggunakan standar global dalam menciptakan nilai jangka panjang, melalui keunggulan kinerja dan kepedulian terhadap manusia dan alam, dengan cara pembangunan berkelanjutan. Perusahaan kami juga mmempunyai tujuan salah satunya adalah memberikan tempat yang sehat dan aman, memberikan hasil kompetitif melalui operasi produksi nikel, dan berkomunikasi secara pro-aktif kepada stakeholders.




BAB II
ANALISIS
A.   Analisis Grafik Pergerakan Return Saham dan Return Pasar






Dari grafik diatas adalah pergerakan return saham perusahaan PT Vale Indonesia  dan return pasar (IHSG). Dapat dilihat bahwa grafik return PT Vale Indonesia berfluktuasi dari tahun ke tahun yang menyebabkan naik turunnya harga saham. Antara return saham dan return pasar pada awal tahun mengalami pergerakan yang signifikan. Tetapi dapat dilihat pada tahun 20014, pergerakan saham di peruusahaan kami terkadang mengalami  kenaikan yang cukup drastis dan terkadang mengalami penurunan yang juga cukup drastis. Hal tersebut terjadi karena pada saaat  peningkatan saham yang cukup drastis karena permintaan akan nikel besar di pasar,kenaikan juga disebababkan karena manajemen perusahaan yang tergolong baik sehingga investor tertarik membeli saham PT. Vale, Tbk dibursa yang mengakibatkan kenaikan volume penjualan saham yang secara otomatis juga akan meningkatkan harga saham itu sendiri.
Terjadi penurunan juga di tahun 2014 ketika permintaan akan nikel banyak tetapi juga terdapat dampak dari luar yaitu nilai mata uang (kurs) yang mempengaruhi saham perusahaan, walaupun perusahaan tidak begitu melihat dari resiko pasar tetapi terkdang berpengaruh terhadap perusahaan kami.

B.     Analisis Regresi Sederhana

Analisis regresi dilakukan untuk menghitung dan menganalisis beta saham PT Vale Indonesia, Tbk. Informasi yang digunakan dalam analisis regresi sederhana adalah data return saham (Ri) dan return pasar (Rm). Return saham harian yang dapat diperoleh dari perhitungan harga penutupan saham harian PT Vale Indonesia, Tbk dan return pasar diperoleh dari perhitungan data harian harga penutupan indeks harga saham gabungan (IHSG). Lalu variabel-variabel yang digunakan dalam analisis regresi sederhana meliputi, variabel dependen (Y) adalah return saham (Ri) PT Vale Indonesia, Tbk dan variabel independen (X) adalah return pasar (Rm) penutupan IHSG. Dengan menggunakan analisis regresi  sederhana dapat dihasilkan output sebagai berikut :


Coefficients
Intercept
0.000670085
Rm
0.092832435




Dari perhitungan diatas, persamaan regresi linier sederhana yang dapat dibuat sebagai berikut:
Y= α + β (Rm)
Y = α + β X
Ket :
Y = return saham ( Ri )
α = Coefficients Intercept
β = Coefficients X Variable 1 (Rm)
Y =  0.000670085 +  0.092832435 X
Ri = 0,000670085 + 0.092832435 (Rm)
Alpha (intercept) diketahui positif sebesar 0,000670085, sedangkan koefisien regresi yang mewakili nilai beta sebesar 0,092832435. Alpha(α) adalah indikator yang menunjukkan selisih antara hasil investasi aktual dengan hasil investasi yang diharapkan atau tolak ukurnya untuk level resiko pasar (beta) tertentu. Beta adalah ukuran sistematik dari suatu sekuritas terhadap risiko pasar ( IHSG ). Beta mengukur sensitivitas return dari setiap saham terhadap return dari tingkat pasar dengan kategori sebagai berikut
  • β = 1, artinya pergerakan return saham sama dengan pergerakan return pasar.
  • β > 1, artinya pergerakan return saham lebih besar daripada pergerakan return pasar.
  • β < 1, artinya pergerakan return saham lebih kecil daripada pergerakan return pasar.
Dari data dan perhitungan diatas dapat dikatakan bahwa beta saham yang dihasilkan positif sebesar 0.092832435, sehingga dapat disimpulkan bahwa PT Vale Indonesia, Tbk memiliki resiko saham yang lebih rendah dan menguntungkan, karena memiliki beta saham yang lebih kecil . berarti beta saham PT Vale Indonesia dikategorikan dalam β<1 yang artinya pergerakan return saham lebih besar daripada return pasar. Sehingga return saham tidak terlalu dipengaruhi oleh return pasar (IHSG). Dengan beta lebih kecil  dari 1 maka dapat menunjukkan bahwa saham PT Vale Indonesia, Tbk relatif aman untuk dibeli oleh investor karena resikonya lebih kecil daripada resiko pasar. Selain itu, beta saham berpengaruh positif terhadap return saham artinya semakin besar beta maka akan mempengaruhi besar return saham sebesar 9.28%. lalu mempunyai pertimbangan sendiri bagi  investor untuk menanamkan modalnya diperusahaan PT Vale Indonesia, Tbk. Saham PT Vale Indonesia merupakan saham defensive karena return saham meningkat/menurun lebih kecil dibandingkan dengan return pasar. Saham ini tidak memiliki sensitivitas terlalu besar jadi saham PT Vale Indonesia tidak terlalu dipengaruhi oleh kejadiaan yang terjadi saat ini. Karakteristik saham semacam ini, Nilai saham ini tidak akan terkoreksi dengan kondisi pasar  turun. Saham-saham defensive memiliki pergerakan yang stabil. Untuk itu sangat cocok untuk para investor yang ingin menanamkan modalnya dengan resiko yang kecil walaupun pergerakan lambat tidak menghambat perusahaan tersebut.

C.   Analisis Kebijakan Dividen Menggunakan Informasi Event Study
Informasi kebijakan dividen PT.  Vale, Tbk tahun 2014 adalah sebagai berikut:

Ex Deviden
Recording Rate
Payment Rate
1 Des 2014
3 Des 2014
17    es 2014

Keteranagn :
·         Ex- Dividend Date adalah hari yang tidak termasuk mendapatkan dividen. Bila kita membeli saham pada hari ex-dividen maka tidak akan mendapatkan dividen.
·         Recording Date atau batas hari pencatatan kepemilikan saham dalam rekening efek, biasanya tiga hari kerja setelah cum dividend date (hari terakhi, dalam satu hari perdagangan)
·         Payment Date, hari dividen akan dibayarkan ke rekening efek.
Analisis perubahan return saham harian PT Vale, Tbk :
t           =  payment date : 12-Des-13
t - 10    =  sepuluh data harian return saham PT Vale, Tbk sebelum payment date
t + 10   =  sepuluh data harian return saham PT vale, Tbk setelah payment date
 berdasarkan data yang tersedia diolah menggunakan analisis t-Test: Paired Two Sample for Means dengan variabel 1 adalah sepuluh data harian return saham PT Vale, tbk sebelum payment date dan variabel 2 adalah sepuluh data harian return saham PT Vale, Tbk  setelah payment date.
Hasil output analisis t-Test: Paired Two Sample for Means adalah sebagai berikut;
t-Test: Paired Two Sample for Means

Variable 1
Variable 2
Mean
-0.001553675
-0.006315297
Variance
0.000566257
0.000192177
Observations
10
10
Pearson Correlation
-0.28356927
Hypothesized Mean Difference
0
Df
9
t Stat
0.489687631
P(T<=t) one-tail
0.318034588
t Critical one-tail
1.833112933
P(T<=t) two-tail
0.636069175
t Critical two-tail
2.262157163


Diperoleh hasil P ( two – tail ) = 0.636069175
Dari hasil tersebut bila output two tail sebesar  0.636069175 dibagi 2 maka hasilnya sama dengan one tail sebesar 0.318034588 , setelah itu nilai two tail dibandingkan dengan alpha yaitu sebesar 0.05 atau 5%.
Keputusan pembandingan antara P two-tail denagn alpha sebagai berikut:
-          jika alpha ≤  P two-tail maka terdapat perubahan antara return saham harian t - 10 dengan t + 10
-          jika alpha ≥Ptwo-tail maka tidak terdapat perubahan antara return saham harian t - 10 dengan t + 10

dari hasil keputusan analisis perbandingan antara P two-tail dengan alpha maka diketahui bahwa tidak adanya perubahan antara return saham harian t - 10 dengan t + 10 dapat diperoleh hasil P two–tail sebesar 0.636069175. Dimana 0.636069175 ≥ 0,05 yang berarti tidak terdapat perubahan antara return saham harian t-10 dengan t+10. Jadi deviden yang telah dibayarkan tersebut tidak mempengaruhi keadaan investasi di t – 10 hingga t – 1 dan juga tidak berpengaruh terhadap investasi pada t + 1 ingga t + 10.
            Lalu ada pengaruh kebijakan dividen terhadap harga saham perusahaan antara P two-tail dengan alpha sebagai berikut :
Ha : P two-tail alpha maka, Kebijakan deviden akan mempengaruhi harga saham perusahaan.
Ho : P two tail alpha maka, Kebijakan deviden tidak akan mempengaruhi harga saham perusahaan.
Jadi, dengan menggunakan Event Study dapat menganalisis ada tidaknya pengaruh deviden terhadap harga saham perusahaan. Event study yang digunakan dalam hal ini adalah informasi payment date. Untuk menganalisis ada tidaknya pengaruh deviden terhadap harga saham perusahaan PT Vale, Tbk Indonesia, telah dibuat analisis t-test yang diperoleh P sebesar 0.636069175 0,05 , maka kebijakan deviden khususnya payment date tidak mempengaruhi harga saham perusahaan dan dapat dibuktikan bahwa dari hasil tersebut Ho diterima. Dibuktikan dengan nilai Pearson Correlation sebesar -0.28356927 yang bernilai lebih kecil dari 1.





BAB III
KESIMPULAN
Berdasarkan data dan analisis yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa antara return saham dengan return pasar mempunyai korelasi positif dimana saat return saham naik maka return pasar juga naik dan berfluktuasi dari hari ke hari, walaupun terkadang terjadi penurunan dan peningkatan return secara signifikan khususnya pada tahun 2014.
Resiko dari saham PT Vale Indonesia, Tbk tergolong rendah/kecil. Hal itu dapat ditunjukkan dari analasis regresi sederhana (BETA). Resiko saham yang kecil mengindikasikan bahwa jika investor berinvestasi maka kemungkinan untuk merugi relative kecil karena pergerakannya relatif  stabil dan pertumbuhannya cenderung lambat.
Kebijakan dividen tidak mempengaruhi harga saham sepuluh hari sebelum pembayaran dividend (payment date) dan sepuluh hari setelah pembayaran dividen (t+10). Selain itu, Ho diterima yang berarti keputusan perusahaan mengenai deviden tidak mempengaruhi harga saham PT Vale Indonesia.
            Jadi, perusahaan PT Vale Indonesia cukup baik dan stabil dalam perkembangan sahamnya. Dengan tingkat resiko yang relatif rendah. Maka dari itu, investor tidak perlu khawatir untuk mengalami kerugian dalam berinvestasi di perusahaan PT Vale Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA 
www.duniainvestasi.com
www.idx.co.id
www.finance.yahoo.com
www.vale.com/indonesia











Minggu, 15 Februari 2015

Alasan Memilih Franchise

Alasan mengapakami memilih nama Franchise yaitu:

  • Bila sebagai franchisee kita dapat memulai usaha tanpa harus dari nol karena kita dapat menggunakan nama brand dan standard pengoperasian dan kinerja manajemen yang sudah diterapkan pada franchisor mulai dari distribusibahan baku sampai dengan barang atau jasa tersebut siap dipasarkan.
  • Bila sebagai franchisor maka keuntungannya adalah usaha tersebut dapatmelebarkan pasarnya ke pasar yang belum terjangkau dan ke pasar yang berpotensial.

Pengertian Franchise

Arti nama Franchise (waralaba) adalah sebuah lisensi merek dari pemilik yang mengijinkan orang lain untuk menjual produk atau service atas nama merek tersebut.
Pewaralabaan terbagi menjadi dua yaitu:

  • Franchisor atau pemberi waralaba, adalah badan usaha atau perorangan yang memberikan hak kepada pihak lain untuk memanfaatkan dan atau menggunakan hak atas kekayaan intelektual atau penemuan atau ciri khas usaha yang dimilikinya. Franchisor sudah harus siap dengan perlengkapan operasi bisnis dan kinerja manajemen yang baik, menjamin kelangsungan usaha dan distribusi bahan baku untuk jangka panjang, serta menyediakan kelengkapan usaha sampai ke detail yang terkecil.
  • Franchisee atau penerima waralaba, adalah badan usaha atau perorangan yang diberikan hak untuk memanfaatkan dan atau menggunakan hak atas kekayaan intelektual atau penemuan atau ciri khas yang dimiliki pemberi waralaba.Franchisee hanya menyediakan tempat usaha dan modal sejumlah tertentu bergantung pada jenis waralaba yang akan dibeli.